🎎 Arti Perkata Surat At Taubah Ayat 122
Perintahtentang zakat juga dijelaskan dalam surat ini tepatnya pada ayat 103. Allah SWT berfirman dalam Q.S At-Taubah ayat 103 sebagai berikut: Artinya:"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka
AsbabunNuzul Surah At-taubah Ayat 122 Tentang Keharusan Menuntut Ilmu. Ira Inayatul Alsa. Selasa, 26 November 2019. 12:57:00 PM.
ATTAUBAH AYAT 122. Namun demikian, al-Qur’an bukanlah kitab suci yang siap pakai, dalam arti berbagai konsep yang dikemukakan al-Qur’an tersebut tidak langsung dapat dihubungkan dengan berbagai masalah tersebut. Ajaran al-Qur’an tampil dalam sifatnya yang global, ringkas dan general. Surat at-taubah ayat 122 memberikan bimbingan
Daripenjelasan tafsir di atas, kita bisa menyimpulkan isi kandungan surat at taubah ayat 122 sebagai berikut: Mengutip qur’an kemenag, kandungan surat at taubah ayat 122 ini menjelaskan bahwa tidak semua orang mukmin harus berangkat ke medan perang, apabila peperangan itu hanya dilakukan oleh sebagian kaum muslim saja.
A MAKNA SURAT AT-TAUBAH AYAT 122. وما كان المؤمنون لينفروا كا فة فلولانفر من كل فرقة منهم طائفة ليتفقهوا فى لد ين وليندرواقومهم اذارجعوااليهم لعلهم يحذرون ( التوبة۱۲۲) Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke
BacaanSurat At-Taubat Ayat 122 beserta arti dan kandungan ayatnya. Berbagi Seputar PR Sehari-hari. Website yang di buat untuk membagikan informasi materi untuk semua tingkatan seperti palajaran PAI, Informatika dan yang lannya. Selain itu, ada juga daftar harga terbaru smartphone, kamera dan juga alat elektronik lainnya yang terus saya update
Suratini diturunkan sesudah Nabi Muhammad s.a.w. kembali dari peperangan Tabuk yang terjadi pada tahun 9 H. Pengumuman ini disampaikan oleh Saidina 'Ali r.a. pada musim haji tahun itu juga. Selain daripada pernyataan pembatalan perjanjian damai dengan kaum musyrikin itu, maka surat ini mengandung pula pokok-pokok isi sebagai berikut: 1.Keimanan:
Mengapatidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (QS At-Taubah : 122) Apa hubungannya ayat ini agar bisa lebih pintar dan lebih cepat
Yuklihat surah at taubah ayat 122 Quran Surat At-Taubah Ayat 122. Pada ayat ini dijelaskan tentang pentingnya pembagian tugas kerja. . Pelajari jugaayat dan surah at taubah ayat 122 122 Pada ayat sebelumnya dijelaskan tentang pahala yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang berbuat baik.. At-Taubah Ayat 123 Arab-Latin At-Taubah Ayat 124 Bahasa
vziqqJL. Surat At Taubah ayat 122 adalah salah satu ayat tentang menuntut ilmu. Berikut ini arti, tafsir dan kandungan Surat At Taubah ayat 122. Sebagaimana Surat At Taubah secara keseluruhan, ayat 122 ini juga tergolong madaniyah. Yakni turun setelah Rasulullah hijrah ke Madinah. Dinamakan Surat At Taubahالتوبة karena banyak diulang kata taubat dalam surat ini. Yakni pada ayat 3, ayat 5, ayat 11, ayat 27, ayat 74, ayat 104, ayat 112 dan 117. Surat At Taubah Ayat 122 Beserta ArtinyaAsbabun NuzulTafsir Surat At Taubah Ayat 1221. Tidak Semuanya Harus ke Medan Perang2. Tafaqquh fid Din3. Misi Dakwah dan TarbiyahKandungan Surat At Taubah Ayat 122 Berikut ini Surat At Taubah ayat 122 dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ Wamaa kaanal mu’minuuna liyanfiruu kaaffah. Falaulaa nafaro min kulli firqotim minhum thoo,ifatul liyatafaqqohuu fid diini waliyundziruu qoumahum idzaa roja’uu ilaihim la’allahum yahdzaruun ArtinyaTidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya ke medan perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. Baca juga Surat At Taubah Ayat 105 Asbabun Nuzul Ada dua pendapat mengenai asbabun nuzul Surat At Taubah ayat 120. Pertama, kata Ibnu Katsir, ayat ini turun berkenaan dengan keberangkatan semua kabilah bersama Rasulullah ke Perang Tabuk. Allah menjelaskan apa yang dikehendaki-Nya dalam ayat ini. Kedua, sebagaimana pendapat Mujahid, asbabun nuzul ayat ini berkenaan sejumlah orang dari kalangan Sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam yang pergi ke daerah pedalaman lalu mereka memperoleh kebajikan dari para penduduknya dan memperoleh manfaat dari kesuburan daerah itu. Mereka berdakwah kepada orang yang mereka jumpai. Namun ada yang mengatakan, “Tiada yang kami lihat melainkan kalian telah meninggalkan teman kalian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan kalian datang kepada kami.” Mendengar komentar itu, mereka merasa berdosa. Kemudian mereka semua meninggalkan pedalaman dan menghadap Rasulullah. Maka Allah menurunkan ayat ini. Tafsir Surat At Taubah Ayat 122 Tafsir Surat At Taubah ayat 122 ini disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar dan Tafsir Al Munir. 1. Tidak Semuanya Harus ke Medan Perang وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya ke medan perang. Secara khusus, ayat ini terkait dengan sariyah, yakni ekspedisi perang yang dikirim Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Sebab ketika ada perintah agar sebagian tinggal untuk memperdalam agama di masa itu, maksudnya adalah belajar kepada Rasulullah. Ad Dlahhak menjelaskan, jika perang itu adalah ghazwah Rasulullah ikut dalam peperangan, maka beliau tidak mengizinkan seorang pun dari kalangan kaum muslim laki-laki untuk tidak ikut berangkat, kecuali orang-orang yang berhalangan udzur syar’i. Pada saat demikian, mereka yang berjihad itulah yang belajar agama dan akan mengajarkan kepada kaumnya karena mereka berperang bersama Rasulullah dan mendapat tarbiyah dari beliau. Ini pula pendapat yang dipilih Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. Namun apabila Rasulullah mengirimkan sariyah, beliau tidak membolehkan mereka langsung berangkat tanpa seizinnya. Apabila mereka sudah berangkat, lalu turun ayat-ayat Al Quran kepada Rasulullah, maka beliau membacakannya kepada sahabat-sahabat yang tinggal bersamanya. Ketika pasukan sariyah itu kembali, maka sahabat yang tinggal bersama Nabi mengajarkan ayat itu kepada mereka. Qatadah juga mengatakan hal senada. Apabila Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengirim pasukan, Allah memerintahkan kepada kaum muslimin agar pergi berperang tetapi sebagian mereka harus tinggal bersama Rasulullah untuk memperdalam pengetahuan agama. Sedangkan sebagian yang lain menyeru kaumnya dan memperingatkan mereka dari azab Allah yang telah menimpa umat sebelumnya. Baca juga Surat Yunus Ayat 40-41 2. Tafaqquh fid Din فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya menuntut ilmu. Secara khusus adalah ilmu agama. Tafaqquh fid din. Apabila terjadi peperangan atau jihad yang statusnya fardhu kifayah, maka tidak sepatutnya semua orang pergi ke medan perang. Harus ada yang konsentrasi menuntut ilmu, tafaqquh fiddin. Dan ayat ini mengisyaratkan, tiap golongan atau kabilah harus ada wakil representasi yang belajar ilmu agama sehingga penyebaran ilmu bisa merata. Ibnu Katsir menjelaskan, mereka yang tidak berangkat berperang itu dimaksudkan agar belajar dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Ketika pasukan telah kembali, maka mereka yang belajar mengatakan “Sesungguhnya Allah telah menurunkan ayat-ayat Al Qur’an kepada Rasulullah dan telah kami pelajari.” Mereka kemudian mengajari pasukan itu. “Liyataqqahuu fiddiin maknanya, agar mereka mempelajari apa yang diturunkan Allah kepada Nabi-Nya,” tulis Ibnu Katsir dalam Tafsir Al Qur’an Al Adhiim. “Selanjutnya mereka akan mengajarkannya kepada Sariyah apabila telah kembali kepada mereka.” Buya Hamka dalam Tafsir Az Azhar, Surat At Taubah ayat 122 ini menganjurkan pembagian tugas. “Semua golongan harus berjihad, turut berjuang. Tetapi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kelak membagi tugas mereka masing-masing. Ada yang di garis depan, ada yang di garis belakang. Sebab itu, kelompok kecil yang memperdalam pengetahuannya tentang agama adalah bagian dari jihad juga.” Lalu Buya Hamka membawakan dua buah hadits dalam menafsirkan ayat ini أقرب الناس من درجة النبوة أهل الجهاد وأهل العلم لأن أهل الجهاد يجاهدون على ما جاءت به الرسل وأما أهل العلم فدلوا الناس على ما جاءت به الأنبياء “Manusia yang paling dekat kepada derajat nubuwwah adalah ahli ilmu dan ahli jihad. Adapun ahli ilmu, merekalah yang menunjukkan kepada manusia apa yang dibawa para Rasul. Adapun ahli jihad, maka mereka berjuang dengan pedang-pedang meraka, membawa apa yang dibawa para Nabi.” HR. Ad Dailami dari Ibnu Abbas يوزن يوم القيامة مداد العلماء ودم الشهداء “Pada hari kiamat, tinta para ulama akan ditimbang dengan darah para yuhada’” HR. Ibnu Abdil Bar dari Abu Darda’ Dua hadits itu dhaif, tetapi dalam masalah fadha’ilul amal keutamaan amal, sebagian ulama termasuk Imam An Nawawi memperbolehkan. 3. Misi Dakwah dan Tarbiyah وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. Inilah misi orang-orang yang tafaqquh fiddin. Mereka belajar agama untuk diajarkan dan didakwahkan kepada kaumnya. Mereka bukan sekedar belajar untuk dirinya sendiri namun memiliki misi dakwah dan tarbiyah. Memberi peringataan kepada kaumnya agar mereka bisa menjaga diri. “Ujung ayat ini memberikan ketegasan kewajiban ahli ilmu, yakni memberikan peringatan kepada kaumnya bila mereka pulang kepada kaum itu, agar kaum itu berhati-hati,” kata Buya Hamka. Baca juga Isi Kandungan Surat At Taubah Ayat 122 Kandungan Surat At Taubah Ayat 122 Dari penjelasan tafsir di atas, kita bisa menyimpulkan isi kandungan Surat At Taubah ayat 122 sebagai berikut 1. Ayat ini menunjukkan pentingnya menuntut ilmu. 2. Harus selalu ada segolongan umat yang menuntut ilmu tafaqquh fiddin. Bahkan dalam kondisi perang sekalipun, ketika perangnya adalah fardhu kifayah, maka sebagian orang harus konsentrasi menuntut ilmu. 3. Di setiap kaum, kabilah atau perkampungan, wajib ada yang menuntut ilmu tafaqquh fiddin sehingga perkampungan itu tidak dilanda kebodohan. 4. Di setiap kaum, kabilah atau perkampungan, juga harus ada yang berdakwah dan memberikan peringatan. 5. Misi orang yang menuntut ilmu tafaqquh fid din adalah mengajarkan ilmu itu kepada orang lain. Ia tak sekedar belajar untuk dirinya sendiri tetapi memiliki misi dakwah dan tarbiyah. Demikian Surat At Taubah ayat 122 mulai dari tulisan Arab dan latin, terjemah dalam bahasa Indonesia, asbabun nuzul, tafsir dan isi kandungan maknanya. Semoga bermanfaat dan semoga kita termasuk orang-orang yang bersemangat menuntut ilmu. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
HomeQuranTeks Bacaan Surat at Taubah Ayat 122 Lengkap Dengan Artinya PerkataTeks Bacaan Surat at Taubah Ayat 122 LengkapSurat “At Taubah” berarti pengampunan, dimana pada surat ini berbicara mengenai pengampunan yang banyak sekali disebut sehingga akhirnya ia dinamai dengan surat at taubah. Postingan kali ini akan mengutip mengenai teks bacaan surat at taubah ayat 122 dalam tulisan arab dan latin serta artinya perkata mufradat dalam bahasa kita sudah membahas ayat pada surat at taubah pula, yakni surat at taubah ayat 119 yanag mana sobat bisa membacanya pada postingan كَانَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةٗۚ فَلَوۡلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرۡقَةٖ مِّنۡهُمۡ طَآئِفَةٞ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِي ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ قَوۡمَهُمۡ إِذَا رَجَعُوٓاْ إِلَيۡهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَحۡذَرُونَ ١٢٢ Teks Latin wa mā kānal-mu`minụna liyanfirụ kāffah, falau lā nafara ming kulli firqatim min-hum ṭā`ifatul liyatafaqqahụ fid-dīni wa liyunżirụ qaumahum iżā raja’ū ilaihim la’allahum yaḥżarụn Arti Perkata Mufradat ٱلۡمُؤۡمِنُونَكَانَ۞وَمَاorang-orang mukminada/patutdan tidakفَلَوۡلَاكَآفَّةٗۚلِيَنفِرُواْmaka mengapa tidakseluruhnya/semuanyauntuk mereka pergiكُلِّمِننَفَرَsetiapdarikeluar/pergiطَآئِفَةٞمِّنۡهُمۡفِرۡقَةٖkelompok/beberapa orangdiantara merekagolonganٱلدِّينِفِيلِّيَتَفَقَّهُواْagamadidalam/tentanguntuk mereka memperdalamإِذَاقَوۡمَهُمۡوَلِيُنذِرُواْapabilakaumnyadan untuk memperingatkanلَعَلَّهُمۡإِلَيۡهِمۡرَجَعُوٓاْsupaya merekakepada merekamereka kembaliيَحۡذَرُونَmereka menjaga diri/hati-hati122. Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya ke medan perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga sobat menginginkan bacaan surat at taubah dalam bentuk mp3 full, sobat bisa dapatkan disini Download Surat At Taubah Mp3 FullDemikianlah kutipan Teks Bacaan Surat at Taubah Ayat 122 Lengkap Dengan Artinya mufradat Perkata dalam bahasa Indonesia sehingga mudah untuk difahami. Wallahu A’lam Bishawaab
وَمَا كَانَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةً ۚ فَلَوۡلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرۡقَةٍ مِّنۡهُمۡ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ قَوۡمَهُمۡ إِذَا رَجَعُوٓاْ إِلَيۡهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَحۡذَرُونَ وَمَا كَانَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةً ۚ فَلَوۡلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرۡقَةٍ مِّنۡهُمۡ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ قَوۡمَهُمۡ إِذَا رَجَعُوٓاْ إِلَيۡهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَحۡذَرُونَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ orang-orang mukmin لِيَنفِرُواْ untuk mereka pergi كَآفَّةٗۚ seluruhnya/semuanya فَلَوۡلَا maka mengapa tidak مِّنۡهُمۡ diantara mereka طَآئِفَةٞ kelompok/beberapa orang لِّيَتَفَقَّهُواْ untuk mereka memperdalam وَلِيُنذِرُواْ dan untuk memperingatkan رَجَعُوٓاْ mereka kembali لَعَلَّهُمۡ supaya mereka يَحۡذَرُونَ mereka menjaga diri/hati-hati ٱلۡمُؤۡمِنُونَ orang-orang mukmin لِيَنفِرُواْ untuk mereka pergi كَآفَّةٗۚ seluruhnya/semuanya فَلَوۡلَا maka mengapa tidak مِّنۡهُمۡ diantara mereka طَآئِفَةٞ kelompok/beberapa orang لِّيَتَفَقَّهُواْ untuk mereka memperdalam وَلِيُنذِرُواْ dan untuk memperingatkan رَجَعُوٓاْ mereka kembali لَعَلَّهُمۡ supaya mereka يَحۡذَرُونَ mereka menjaga diri/hati-hati Terjemahan Tidak sepatutnya orang-orang mukmin pergi semuanya ke medan perang. Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi tinggal bersama Rasulullah untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya? Tafsir Tatkala kaum Mukminin dicela oleh Allah bila tidak ikut ke medan perang kemudian Nabi ﷺ mengirimkan sariyahnya, akhirnya mereka berangkat ke medan perang semua tanpa ada seorang pun yang tinggal, maka turunlah firman-Nya berikut ini Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi ke medan perang semuanya. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan suatu kabilah di antara mereka beberapa orang beberapa golongan saja kemudian sisanya tetap tinggal di tempat untuk memperdalam pengetahuan mereka yakni tetap tinggal di tempat mengenai agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya dari medan perang, yaitu dengan mengajarkan kepada mereka hukum-hukum agama yang telah dipelajarinya supaya mereka itu dapat menjaga dirinya dari siksaan Allah, yaitu dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sehubungan dengan ayat ini Ibnu Abbas memberikan penakwilannya bahwa ayat ini penerapannya hanya khusus untuk sariyah-sariyah, yakni bilamana pasukan itu dalam bentuk sariyah lantaran Nabi ﷺ tidak ikut. Sedangkan ayat sebelumnya yang juga melarang seseorang tetap tinggal di tempatnya dan tidak ikut berangkat ke medan perang, maka hal ini pengertiannya tertuju kepada bila Nabi ﷺ berangkat ke suatu ghazwah. Topik
arti perkata surat at taubah ayat 122